Allah merupakan satu satunya penolong tempat memohon bantuan karena allah memiliki asmaul husna

tirto.id - Asmaul Husna artinya adalah nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT. Asmaul Husna ada 99 dan masing-masing memiliki arti dan makna yang baik.

Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang baik sebenarnya tidak diketahui berapa jumlah pastinya, tetapi di dalam Al-Qur'an Allah mengenalkan Asmaul Husna berjumlah 99.

Allah berfirman:

اَللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ‌ؕ لَـهُ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى


“Allahu Laa Ilaaha Illaa huwa Lahul Asmaaul Husna” Artinya : “Tidak ada Tuhan Melainkan Allah. Dialah Allah yang memiliki Asmaul Husna atau nama-nama yang terbaik.” (QS. Thaha ayat 8).

Dalil di Al Quran Tentang Asmaul Husna

Asmaul Husna atau nama Allah yang paling mulia terdapat pada dua ayat berikut ini. 1. Quran surat Al-Baqarah ayat 255: .. ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ

“Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (mahlukNya)..”.

2. Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 1-2 الٓمّٓ, اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ الۡحَىُّ الۡقَيُّوۡمُؕ

“Artinya : Alif Laam Miim. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus mahlukNya”.

Makna Memahami Asmaul Husna dan Artinya


Ustaz Abdullâh bin Taslîm al-Buthoni menyebutkan, memahami nama-nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan termasuk bagian paling penting dan utama dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah SWT. Karena tauhid ini adalah salah satu dari dua jenis tauhid yang menjadi landasan utama iman kepada Allah Azza wa Jalla. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Sendi utama (kunci pokok) kebahagiaan, keselamatan dan keberuntungan adalah dengan mewujudkan dua jenis tauhid yang merupakan landasan tegaknya iman kepada Allah yang akan Allah SWT wujudkan dengan mengutus para rasul-Nya. 1. Tauhid al-‘ilmi al-khabari al-I’tiqâdi (tauhid yang berhubungan dengan ilmu/pemahaman, yang bersumber dari berita/wahyu Allah semata-mata, dan menyangkut keyakinan dalam hati), yang mengandung penetapan sifat-sifat maha sempurna bagi Allah, dan pensucian sifat-sifat-Nya dari penyerupaan (dengan sifat makhluk), serta peniadaan sifat-sifat yang menunjukkan kekurangan dari-Nya. 2. Penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla semata-mata dan tiada sekutu bagi-Nya, memurnikan kecintaan, keikhlasan, ketakutan, pengharapan dan penyandaran diri kepada Allah Azza wa Jalla , serta sikap ridha kepada Allah Azza wa Jalla rabb (pencipta), sembahan dan pelindung satu-satunya, dan tidak menjadikan tandingan bagi-Nya dengan segala sesuatu. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, maka seorang muslim perlu mempelajari dan mengenal sifat-sifatnya dengan mengetahui 99 Asmaul Husna dan artinya.Selain untuk memahami hubungan seorang makhluk dengan Sang Pencipta-Nya, tujuan mengenal 99 Asmaul Husna agar kita semakin memaknai arti kebesaran dan keagungan Sang Pencipta.

99 Asmaul Husna dan Artinya

Berikut ini 99 bacaan Asmaul Husna tulisan arab dan Latin yang dilengkapi dengan artinya. 1. Ar Rahman artinyaالرحمنYang Maha Pengasih2. Ar Rahiim artinyaالرحيمYang Maha Penyayang3. Al Malik artinyaالملكYang Maha Merajai4. Al Quddus artinyaالقدوسYang Maha Suci5. As Salaam artinyaالسلامYang Maha Memberi Kesejahteraan6. Al Mu`min artinyaالمؤمنYang Maha Memberi Keamanan7. Al Muhaimin artinyaالمهيمنYang Maha Mengatur8. Al Aziz artinyaالعزيزYang Maha Perkasa9. Al Jabbar artinyaالجبارYang Memiliki Mutlak Kegagahan10. Al Mutakabbir artinyaالمتكبرYang Maha Megah

Baca juga: Dalil tentang Bulan Muharram di Al-Qur'an dan Makna Kemuliaannya

11. Al Khaliq artinyaالخالقYang Maha Pencipta12. Al Baari artinyaالبارئYang Maha Melepaskan13. Al Mushawwir artinyaالمصورYang Maha Membentuk Rupa14. Al Ghaffaar artinyaالغفارYang Maha Pengampun15. Al Qahhaar artinyaالقهارYang Maha Memaksa16. Al Wahhaab artinyaالوهابYang Maha Pemberi Karunia17. Ar Razzaaq artinyaالرزاقYang Maha Pemberi Rezeki18. Al Fattaah artinyaالفتاحYang Maha Pembuka Rahmat19. Al `Aliim artinyaالعليمYang Maha Mengetahui20. Al Qaabidh artinyaالقابضYang Maha Menyempitkan 21. Al Baasith artinyaالباسطYang Maha Melapangkan22. Al Khaafidh artinyaالخافضYang Maha Merendahkan23. Ar Raafi artinyaالرافعYang Maha Meninggikan24. Al Mu`izz artinyaالمعزYang Maha Memuliakan25. Al Mudzil artinyaالمذلYang Maha Menghinakan26. Al Samii artinyaالسميعYang Maha Mendengar27. Al Bashiir artinyaالبصيرYang Maha Melihat28. Al Hakam artinyaالحكمYang Maha Menetapkan29. Al `Adl artinyaالعدلYang Maha Adil30. Al Lathiif artinyaاللطيفYang Maha Lembut 31. Al Khabiir artinyaالخبيرYang Maha Mengenal32. Al Haliim artinyaالحليمYang Maha Penyantun33. Al `Azhiim artinyaالعظيمYang Maha Agung34. Al Ghafuur artinyaالغفورYang Maha Memberi Pengampunan35. As Syakuur artinyaالشكورYang Maha Pembalas Budi36. Al `Aliy artinyaالعلىYang Maha Tinggi37. Al Kabiir artinyaالكبيرYang Maha Besar38. Al Hafizh artinyaالحفيظYang Maha Memelihara39. Al Muqiit artinyaالمقيتYang Maha Pemberi Kecukupan40. Al Hasiib artinyaالحسيبYang Maha Membuat Perhitungan 41. Al Jaliil artinyaالجليلYang Maha Luhur42. Al Kariim artinyaالكريمYang Maha Pemurah43. Ar Raqiib artinyaالرقيبYang Maha Mengawasi44. Al Mujiib artinyaالمجيبYang Maha Mengabulkan45. Al Waasi artinyaالواسعYang Maha Luas46. Al Hakiim artinyaالحكيمYang Maha Maka Bijaksana47. Al Waduud artinyaالودودYang Maha Mengasihi48. Al Majiid artinyaالمجيدYang Maha Mulia49. Al Baa`its artinyaالباعثYang Maha Membangkitkan50. As Syahiid artinyaالشهيدYang Maha Menyaksikan 51. Al Haqq artinyaالحقYang Maha Benar52. Al Wakiil artinyaالوكيلYang Maha Memelihara53. Al Qawiyyu artinyaالقوىYang Maha Kuat54. Al Matiin artinyaالمتينYang Maha Kokoh55. Al Waliyy artinyaالولىYang Maha Melindungi56. Al Hamiid artinyaالحميدYang Maha Terpuji57. Al Muhshii artinyaالمحصىYang Maha Menghitung58. Al Mubdi artinyaالمبدئYang Maha Memulai59. Al Mu`iid artinyaالمعيدYang Maha Mengembalikan Kehidupan60. Al Muhyii artinyaالمحيىYang Maha Menghidupkan 61. Al Mumiitu artinyaالمميتYang Maha Mematikan62. Al Hayyu artinyaالحيYang Maha Hidup63. Al Qayyuum artinyaالقيومYang Maha Mandiri64. Al Waajid artinyaالواجدYang Maha Penemu65. Al Maajid artinyaالماجدYang Maha Mulia66. Al Wahid artinyaالواحدYang Maha Tunggal67. Al Ahad artinyaالاحدYang Maha Esa68. As Shamad artinyaالصمدYang Maha Dibutuhkan69. Al Qaadir artinyaالقادرYang Maha Menentukan70. Al Muqtadir artinyaالمقتدرYang Maha Berkuasa

Baca juga: Bacaan Doa Jumat Pagi & Keutamaan Hari Jumat Dibanding Hari Lain

71. Al Muqaddim artinyaالمقدمYang Maha Mendahulukan72. Al Mu`akkhir artinyaالمؤخرYang Maha Mengakhirkan73. Al Awwal artinyaالأولYang Maha Awal74. Al Aakhir artinyaالأخرYang Maha Akhir75. Az Zhaahir artinyaالظاهرYang Maha Nyata76. Al Baathin artinyaالباطنYang Maha Ghaib77. Al Waali artinyaالواليYang Maha Memerintah78. Al Muta`aalii artinyaالمتعاليYang Maha Tinggi79. Al Barru artinyaالبرYang Maha Penderma80. At Tawwaab artinyaالتوابYang Maha Penerima Tobat

Baca juga: Bacaan Surah Asy-Syams: Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan

81. Al Muntaqim artinyaالمنتقمYang Maha Pemberi Balasan82. Al Afuww artinyaالعفوYang Maha Pemaaf83. Ar Ra`uuf artinyaالرؤوفYang Maha Pengasuh84. Malikul Mulk artinyaمالك الملكYang Maha Penguasa Kerajaan85. Dzul Jalaali Wal Ikraam artinyaذو الجلال و الإكرامYang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan86. Al Muqsith artinyaالمقسطYang Maha Pemberi Keadilan87. Al Jamii` artinyaالجامعYang Maha Mengumpulkan88. Al Ghaniyy artinyaالغنىYang Maha Kaya89. Al Mughnii artinyaالمغنىYang Maha Pemberi Kekayaan90. Al Maani artinyaالمانعYang Maha Mencegah

Baca juga: Bacaan Surah ad Dhuha: Terjemahan, Arab, Latin, & Isi Kandungan

91. Ad Dhaar artinyaالضارYang Maha Penimpa Kemudharatan92. An Nafii artinyaالنافعYang Maha Memberi Manfaat93. An Nuur artinyaالنورYang Maha Bercahaya94. Al Haadii artinyaالهادئYang Maha Pemberi Petunjuk95. Al Badii’ artinyaالبديعYang Maha Pencipta96. Al Baaqii artinyaالباقيYang Maha Kekal97. Al Waarits artinyaالوارثYang Maha Pewaris98. Ar Rasyiid artinyaالرشيدYang Maha Pandai99. As Shabuur artinyaالصبورYang Maha Sabar

Oleh: Yuni Naibaho S Sos

Sebagai makhluk yang penuh kekurangan, manusia pasti lah sangat lemah dihadapan Sang Pencipta Allah Swt. Mulai dari awal manusia telah dilahirkan hingga se­panjang kehidupannya, ia tak memiliki kekuatan sedikitpun selain kekuatan yang diberi oleh Allah Swt.

Dalam kelemahannya, manusia sering sekali kecewa dan kadang putus asa jika mempunyai masalah dalam kehidupan. Beragam tinda­kan untuk memecahkan permasa­lahan yang dihadapi, ada yang men­curahkan perasaan dan uneg-uneg-nya kepada keluarga, teman, atau bahkan kepada benda-benda mati seperti mencurahkan ke media so­sial sehingga semua orang me­nge­tahuinya.

Tapi ada yang paling menye­dihkan, tidak sedikit diantara kaum muslimin yang mengadukan pro­blemnya kepada dukun dan pera­mal untuk mendapatkan jalan ke­luar dari permasalahannya dari sulitnya ekonomi, jodoh, hingga meminta pelaris untuk daga­ngan­nya dan untuk naik jabatan.

Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang mendatangi peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” [Riwayat Imam Ahmad dalam Al Musnad, Al Hakim dalam Al Mustadrak dan menilainya shahih, dan Al Baihaqi].

Cukup semua perkara yang dihadapi seorang muslim hanya dicurhatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang muslim hanya akan menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yang sama-sama lemah. Sebab, jika kita mengadukan kesedihan kepada manusia, bukan malah meringankan masalah ter­sebut tapi justru menjadi aib sendiri yang diketahui semua orang.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” [QS Al Baqarah: 186].

Dalam ayat ini, begitu dekatnya Allah dengan makhlukNya, maka tidak perlu lagi mencari tempat-tempat curhat dan mengeluhkan problem kepada selain-Nya.

Apakah hanya masalah besar saja manusia itu mengadu kepada Allah?. Tentu tidak, karena segala perkara baik kecil atau besar harus selalu terbiasa mengadukannya kepada Allah. Karena memang Allah Swt lah tempat meminta segala sesuatu.

“Katakanlah, “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. (1) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (2) Dia tidak beranak dan tidak pula dipera­nakkan, (3) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (4) (Al Ikhlas: 1-4).

Manusia harus memiliki keyaki­nan kuat bahwa Allah Swt akan selalu membantu segala urusan umatNya baik dalam hal sekecil pun.

Hasbunallah Wanikmal Wakil, Nikmal Maula Wanikman Nasir. “Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”.

Penyerahan diri manusia kepada sang Khalik ini bisa diungkapkan dalam doa. Karena doa itu memo­hon dan meminta sesuatu kepada Allah Swt karena hanya Allah lahh yang Maha Luas, Maha segala-galanya yang berhak memberikan segala sesuatu untuk hamba-hamba-Nya atau ciptaan-Nya.

Jangan lupa untuk berdoa dan meminta kepada Allah, karena manusia yang tidak pernah berdoa itu merupakan manusia sombong yang merasa bisa melakukan sesuatu tanpa adanya pertolongan dari Sang Maha Kuasa. Padahal semua yang dilakukan manusia, bisa atau tidak, baik atau buruk, berhasil atau gagal, semuanya karena Allah Swt.

Saat menyerahkan semua uru­san kepada Allah Swt, hati akan merasa tenang karena yakin Allah Swt akan memberikan hasil yang terbaik menurut Nya. Seperti saat ini, mendambakan memiliki ketu­runan merupakan impian semua orang yang sudah berumahtangga. Usaha dan doa selalu dilakukan, tapi tetap percaya dan menggan­tungkan diri bahwa Allah Swt pe­nentu terbaik jalan kehidupan se­tiap hambaNya. Karena Allah tem­pat segala meminta, maka manusia tidak pula boleh berputus asa untuk meminta dan berprasang­ka baik lah selalu kepada Allah Swt.

Allah berfirman, “Aku berdasar­kan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia akan mendapatkan kebai­kan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan.” (HR. Ahmad).

Ini berarti jika kita ingin mendapat kebaikan dari Allah SWT, maka hendaklah berbaik sangka kepada-Nya. Jika berbaik sangka kepada Allah, maka kebai­kan akan datang kepada. Namum sebaliknya jika selalu berburuk sangka kepada Allah, menyalahkan semua musibah pada Allah Swt, maka hanya keburukan lah yang akan datang.

Pengharapan total pada Allah adalah amalan batin. Tapi manusia juga harus proporsional dalam bertindak yaitu beikhtiar dan berusaha serta segala hasil usaha hanya Allah Yang Maha Menen­tukan. Kekuasaan Allah Swt meliputi kekuasaan orang-orang yang berkuasa. Kekuatan Allah lah yang akan menolong, karena Allah Maha Mengetahui, Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hidup kita, pekerjaan kita, lingkungan di sekitar kita, semua berada dalam pantauan Allah, dan Allah tidak akan pernah mensia-siakan keyaki­nan hamba-Nya yang besandar pada-Nya.

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keada­an yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS ar-Ra’du : 11).

Penulis Anggota Komisi Infokom MUI Kota Medan