Allah mengetahui segala apa yang kita lakukan hal ini menunjukkan arti dari salah satu asmaul husna yaitu?

MENGAPA Allah dinamakan juga Al-Alim, Al-Bashir, Al-Khabir, dan As-Sami'? Ketiganya memiliki pegertian hampir mirip tetapi sejatinya berbeda. Berikut ini penjelasan lengkap tentang asmaul husna atau nama-nama terindah Allah itu yang perlu kalian simak. 

Bukti-bukti Allah itu Al-Alim

Al-Alim merupakan salah satu dari asmaul husna yang berarti Maha Mengetahui. Arti Al-Alim menjelaskan bahwa Allah SWT ialah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang adalah di alam semesta ini, baik sebelum ataupun sesudahnya.

Lantas apa yang menjadi bukti bahwa Allah itu Al-Alim? Semua yang sudah terjadi dan yang belum terjadi tercakup dalam Al-Qur'an. Jika Allah tidak Al-Alim, tidak mungkin Al-Qur'an menceritakan yang akan datang. 

Karena Al-Qur'an menceritakan yang akan datang, itu salah satu bukti bahwa Allah Maha Mengetahui, baik yang zahir maupun yang batin, baik yang terjadi saat ini maupun yang belum terjadi seperti ditemukan sungai dalam laut pada abad ke-20. Allah sudah menceritakannya sejak dari zaman azali dalam surat Al-Furqan ayat 53.

Selain itu Hari Kiamat. Hari Kiamat belum terjadi, tetapi Allah sudah mengetahui keadaan pada saat itu sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Qari'ah dan lainnya.

Bukti-bukti Allah itu Al-Khabir

Al-Khabir berarti Yang Maha Teliti, satu dari 99 nama baik milik Allah SWT dalam asmaul husna. Nama Al-Khabir disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 13.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr

Artinya, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Allah SWT disebut dengan Al-Khabir karena salah satu sifat Allah SWT ialah Maha Teliti atau Maha Mengetahui semua perkara tersembunyi atau Maha Waspada. Allah SWT teliti sehingga mengetahui semua perkara termasuk yang tersembunyi, ghaib, atau rahasia.

Bukti dari sifat Al-Khabir ialah Allah bisa mengetahui isi hati seorang manusia, apakah ia jahat, riya', dengki, dan semacamnya. Semua perkara tersembunyi yang disimpan rapat-rapat manusia dalam hatinya diketahui oleh Allah, baik itu yang buruk maupun yang baik.

Bukti-bukti Allah itu Al-Bashir

Allah itu Al-Bashir sebab Allah Maha Melihat. Penglihatan Allah tidak terbatas. Buktinya Allah melihat yang dikerjakan oleh Nabi, Rasul, manusia lain, dan segala benda yang ada di alam semesta.

Maksud dari melihat dalam hal ini, merujuk pada mengawasi segala sesuatu dari debu yang beterbangan, daun yang jatuh, hingga makhluk sekecil apapun seperti mikroorganisme.

Baca juga: Keutamaan Nama Allah Dibandingkan dengan Asmaul Husna yang Lain

Bukti bahwa Allah SWT adalah Al-Bashir sebagai berikut:

1. Tidak ada usaha yang sia-sia sebab Allah SWT Maha Melihat ikhtiar sungguh-sungguh yang dilakukan hamba-Nya.
2. Allah melihat semua perbuatan manusia, baik atau buruk, yang kelak akan mendapatkan balasan walau nilainya hanya sebesar biji sawi sekalipun.

Bukti-bukti Allah itu As-Sami'

Setelah memahami ketiga poin di atas, kali ini kita akan bahas poin terakhir terkait bukti-bukti Allah itu As-Sami'. Adapun bukti bahwa Allah SWT As-Sami' sebagai berikut:

Begitulah ungkapan yang cukup populer sebagai pengukur kecintaan seseorang terhadap sesuatu. Dan ungkapan ini memang benar. Karena nyatanya rasa sayang kita tidak pernah tumbuh terhadap sesuatu yang tidak kita kenal.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa tidak ada sesuatu yang boleh kita cintai melebihi cinta kita kepada Allah Ta’ala. Untuk itu, sudah sepantasnya kita berusaha mengenal Allah Ta’ala melalui nama-nama-Nya sebagai langkah awal dalam memupuk rasa cinta kita kepada-Nya. Dan kali ini, kita akan mengenal salah satu dari nama-nama Allah, yaitu “Al-Khabir”.

Daftar Isi

Definisi “Al-Khabir”

Secara bahasa, Al-Khabir diambil dari mashdar al-khibru, al-khubru, al-khibrah, al-khubroh, al-makhbarah, dan al-mukhbarah, yang semuanya berarti pengetahuan terhadap sesuatu. Sedangkan al-khabir adalah yang mengetahui sesuatu itu.[1]

Sedangkan definisi yang disebutkan oleh para ulama adalah Dzat yang mengetahui hal-hal yang mendetail pada segala sesuatu, Dzat yang ilmu-Nya sampai pada tingkatan meliputi perkara-perkara batin dan yang tersembunyi, sebagaimana ilmu-Nya juga meliputi perkara-perkara yang tampak. Allah Ta’ala berfirman,

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Sejatinya yang menciptakan itu sangat mengetahui. Dan Dia adalah yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui.” (QS. Al-Mulk: 14)

Al-Khabir Yang mengetahui mata-mata yang khianat dan juga perkara-perkara yang disembunyikan dalam dada. Dan Dia Maha Mengetahui terhadap jiwa yang memiliki dada.[2]

Ketika menafsirkan nama Allah Al-Khabir pada surah Al-An’am ayat 18, Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata, “Ia adalah yang menyingkap pengetahuan terhadap hal-hal yang bersifat rahasia, apa-apa yang ada dalam hati, dan perkara-perkara yang tersembunyi.”[3]

Imam Ibnu Jarir rahimahullah berkata dalam kitab tafsir beliau, “Al-Khabir adalah Yang Mengetahui maslahat dan mafsadat segala sesuatu, tidak tersembunyi darinya akibat dari segala urusan.”[4]

Baca Juga: Keindahan Asmaul Husna

Dalil-dalil yang menunjukkan Al-Khabir sebagai nama Allah Ta’ala

Dalam menetapkan suatu nama sebagai nama Allah Ta’ala, para ulama mensyaratkan adanya penyebutan nama tersebut dalam Al-Qur’an atau hadis-hadis yang sahih. Karena perkara-perkara yang berkaitan dengan Allah Ta’ala seperti ini bersifat tauqifiyyah atau baku dari pembuat syariat, dan akal manusia sama sekali tidak memiliki peran untuk berijtihad.[5]

Dalil dari Al-Qur’an

Syaikh Muhammad Al-Hamud dalam kitabnya An-Nahjul Asma mengatakan bahwa nama “Al-Khabir” telah disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 45 kali. Di antaranya,

وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

“Dan Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 18)

قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ

“Beliau berkata,“Saya diberitahu oleh Yang Maha Mengetahui lagi Maha teliti’.” (QS. At-Tahrim: 3)

إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ

“Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu benar-benar mengetahui tentang diri mereka.” (QS. Al-‘Adiyat: 11)

Dalil dari Hadis

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha tatkala beliau menyembunyikan sesuatu dari Rasulullah,

لَتُخْبِرِينِي أَوْ لَيُخْبِرَنِّي اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Engkau harus memberitahukanku atau Allah Yang Mahalembut dan Maha Mengetahui yang akan memberitahukanku.” (HR. Muslim, no. 1625)

Baca Juga: Penyimpangan Terhadap Al Asma Ul Husna

Perbedaan antara Al-‘Alim dengan Al-Khabir

Al-‘Alim dan Al-Khabir sama-sama berarti yang mengetahui. Akan tetapi dari sisi objek, keduanya memiliki perbedaan. Al-‘Alim berasal dari kata al-‘ilmu, sedangkan Al-Khabir berasal dari kata al-khibrah.

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan al-‘ilmu itu zhahir (bagian luar dari pengetahuan), sedangkan al-khibrah merupakan batin (bagian dalam yang tersembunyi). Dan merupakan kesempurnaan ilmu adalah ketika mampu menyingkap al-khibrah tersebut. Dengan begitu al-khibrah merupakan bagian dalam dari ilmu serta kesempurnaannya.”[6]

Dan diantara kesempurnaan Allah ‘Azza wa Jalla adalah memiliki dua nama ini sekaligus, Al-‘Alim dan Al-Khabir.

Kandungan nama Allah “Al-Khabir”

Para ulama telah membuat kaidah bahwa pada setiap nama Allah yang menunjukkan sifat muta’addi (membutuhkan objek) atau yang berkaitan dengan sesuatu yang ada atau berwujud, memiliki tiga kandungan.[7] Dan nama Allah “Al-Khabir” termasuk nama yang menunjukkan sifat muta’addi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ada tiga hal yang terkandung di dalamnya.

Pertama, penetapan “Al-Khabir” sebagai salah satu asmaul husna atau nama-nama Allah yang maha indah.

Kedua, penetapan al-khibrah sebagai sifat bagi Allah, yaitu mengetahui perkara-perkara yang tersembunyi.

Ketiga, konsekuensi dari nama Allah “Al-Khabir” ini adalah Allah mengetahui segala sesuatu, baik itu yang tampak maupun yang tersembunyi. Allah mengetahui segala perbuatan makhluk dan segala yang tebersit dalam lubuk hati mereka. Dan tidak ada sesuatupun baik di langit ataupun bumi yang tersembunyi serta luput dari pengetahuan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Berapakah Jumlah Asmaaul Husna ?

Letak keindahan nama Allah “Al-Khabir”

Telah disebutkan diatas, bahwa “Al-Khabir” merupakan salah satu nama Allah Ta’ala. Dan Allah Ta’ala telah menegaskan bahwa nama-nama yang dimiliki-Nya adalah nama-nama yang memiliki keindahan. Allah Ta’ala berfirman,

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا

“Dan Allah itu memiliki nama-nama yang maha indah. Maka berdoalah kalian dengan nama-nama itu.” (QS. Al-A’raf: 180)

Sedangkan diantara letak keindahan pada nama Allah “Al-Khabir” adalah pada dua segi, kandungan dan lafal.

Secara lafal, Allah Ta’ala tidak memilih Al-‘Arif sebagai nama-Nya walaupun artinya sama, yaitu mengetahui. Namun, Dia memilih Al-Khabir dan Al-‘Alim sebagai nama-Nya karena lebih mudah diucapkan dan lebih nyaman didengar.

Letak keindahan lain dari Al-Khabir adalah dari segi kandungannya. Padanya terkandung sifat pengetahuan yang sangat sempurna. Dan kesempurnaan sifat tersebut bersifat mutlak dari berbagai sisi. Pengetahuan-Nya tidak didahului dengan kebodohan, tidak ternodai dengan kelupaan, dan tidak pernah berkurang ataupun hilang.

Pada nama Al-Khabir, terdapat kelaziman penetapan sifat-sifat lain (selain al-khibrah) bagi Allah. Diantaranya adalah:

  1. Al-‘ilmu (mengetahui)

  2. Al-hayah (hidup)

  3. As-sam’u (mendengar)

  4. Al-bashar (melihat)

Baca Juga: As-Shamad, Penguasa Yang Maha Sempurna Dan Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu

Pengaruh nama Allah “Al-Khabir” dalam ibadah

Ketika seorang muslim telah mengetahui bahwa Allah Ta’ala itu Al-Khabir dan memahami maknanya dengan benar, maka ini akan memberikan efek positif dalam ibadahnya. Diantara efek positif tersebut adalah:

  1. Menumbuhkan rasa muraqabatullah (merasa diawasi Allah) yang sempurna dalam jiwa seorang hamba. Karena ia mengetahui bahwa Allah Ta’ala itu Maha Mengetahui segala perbuatan dan dosa-dosanya.[8]

  2. Menumbuhkan pada jiwa seorang hamba keinginan untuk menyucikan hati dari berbagai penyakit hati berupa hasad/iri, riya’ (ingin amalannya dilihat orang lain), kemunafikan, dan yang lainnya.[9]

  3. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala melihat dan mengetahui segala sesuatu yang ada pada batinnya, sehingga ia menjaga lisannya dari berbuat bohong, ghibah, adu domba, dan yang lainnya. Dan ia juga akan menjaga anggota tubuhnya dari berbuat jahat kepada orang lain.[10]

Demikianlah ulasan singkat tentang makna nama Allah “Al-Khabir”. Semoga dengan memahami nama Allah ini dapat membawa dampak positif bagi ibadah dan keseharian kita.

Wallahu a’lam.

Baca Juga: Mengenal Asmaul Husna

***

Daftar Pustaka:

  • Syarhun Mujaz li Asma-illah Al-Husna. Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A
  • An-Nahj Al-Asma. Muhammad Al-Hamud An-Najdi.
  • Al-Qawaid al-Mutsla. Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Darul Aqidah.
  • Taisir Karim ar-Rahman. Abdurrahman As-Sa’di. Maktabah Syamilah.
  • Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Quran. Ibnu Jarir ath-Thabari. Maktabah Syamilah.
  • Badai’ al-Fawaid. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Maktabah Syamilah.

Catatan Kaki

[1] An-Nahjul Asma, Muhammad al-Hamud an-Najdi, 1/267.

[2] Syarhun Mujaz li Asmaillah al-Husna, Dr. Ali Musri Semjan Putra, 22. Asalnya dari Ta’liq Syaikh ‘Ali Nashir al-Faqihi ‘ala Kitab At-tauhid li Ibni Mandah, 2/117.

[3] Taisir Karim ar-Rahman, Abdurrahman As-Sa’di, 251, Maktabah Syamilah

[4] Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Quran, Ibnu Jarir ath-Thabari, 11/288, Maktabah Syamilah

[5] Al-Qawaid al-Mutsla, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, hal. 12

[6] Badai’ al-Fawaid, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, 2/131, Maktabah Syamilah

[7] Al-Qawaid al-Mutsla, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, hal. 10

[8] Syarhun Mujaz li Asmaillah al-Husna, Dr. Ali Musri Semjan Putra, 22

[9] Ibid

[10] Ibid

***

Penulis: Muhammad Nurul Fahmi

Pemurajaah: Ust. Sanusin Muhammad, M.A

Artikel Muslim.or.id

activate javascript

🔍 Ayat Alquran Tentang Mencuri, Mengatasi Orang Kesurupan, Emas Dalam Islam, Sholat Sunnah Sebelum Ashar

Apa arti dari al Alim?

Al-Alim dalam asmaul husna adalah Allah SWT yang Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, atau mengetahui apa-apa yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Baca juga: Berapakah Jumlah Asmaul Husna yang Dimiliki Allah SWT?

Allah mengetahui segala apa yang kita lakukan hal ini menunjukan arti dari salah satu asmaul husna yaitu *?

Al-'Ali>>m artinya Allah Maha Mengetahui 2. Segala sesuatu yang kita kerjakan dan lakukan itu semua diketahui oleh Allah.

Apa arti dan makna Al Khabir?

Pengetahuan tersebut sangat rinci menyangkut berbagai hal tersembunyi, hingga muncul arti ketelitian. "Allah Al Khabir artinya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu sampai ke detail-detailnya (Maha Teliti). Tidak ada peristiwa yang terjadi di alam ini, melainkan diketahui Allah SWT secara detail.

Apakah arti dari Asmaul Husna Al Bashir?

Makna Allah Al Bashir adalah ia maha melihat semua hal. Baik yang besar maupun kecil, yang ada di langit maupun di bumi. Allah Maha Melihat dan Menyaksikan segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Nama Allah SWT Al Bashir ini disebutkan dalam beberapa ayat di dalam Al-Quran.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA