Alat untuk mengukur berat disebut

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai besaran suatu objek. Salah satu jenis alat ukur yang umum ditemui oleh masyarakat adalah alat ukur berat, yang kerap kali disebut timbangan atau neraca.

Untuk menimbang sesuatu, tentu kita harus tahu timbangan jenis apa yang perlu dipakai agar hasil pengukurannya sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu kenali jenis-jenis alat ukur berat beserta kegunaannya ini:

1. Timbangan Duduk

Timbangan jenis ini paling sering dijumpai di pusat perbelanjaan sembako, seperti pasar ataupun toko kelontong. Cara memakainya adalah dengan meletakkan benda yang akan diukur di atas timbangan. Skala atau ukuran timbangan duduk berkisar antara 1 kg sampai 500 kg. Timbangan ini memiliki beberapa kapasitas berat bergantung dari penggunaannya.

timbangan 2-20 kg

Bentuk timbangan duduk pada umumnya berbentuk kotak dengan kaca lingkaran yang di dalamnya terdapat skala dan jarum penunjuk serta bagian atasnya dilengkapi dengan wadah untuk menaruh bahan yang akan ditimbang.

Timbangan duduk dengan batas maksimal 2 kg digunakan untuk menimbang kebutuhan sembako seperti beras, telur, sayur, daging dan lain-lain. Timbangan dengan batas 20 kg digunakan untuk menimbang bahan makanan juga, namun dalam skala besar.

timbangan kapasitas 500 kg

Sedangkan timbangan duduk dengan kapasitas sampai 500 kg biasanya digunakan untuk menimbang hasil panen, perkebunan, peternakan ataupun keperluan industri.

Terkhusus timbangan dengan kapasitas maksimum 500 kg biasanya memiliki roda di bawahnya sehingga dapat dipindahkan mengingat timbangan ini lebih besar dan berat.

2. Timbangan Kodok

Timbangan kodok juga ramai ditemukan di pasar ataupun toko kelontong. Bisa dibilang timbangan jenis ini termasuk timbangan yang sudah cukup lama digunakan dan sampai sekarang masih banyak yang memakainya, apalagi di pasar tradisional.

Namun timbangan kodok tidak semudah penggunaan timbangan duduk, karena memerlukan anak beban dalam pengukurannya. Cara memakai timbangan ini adalah dengan meletakkan objek timbangan ke wadah timbangan lalu menyeimbangkannya dengan anak beban yang sepaket dengan timbangan ini.

Anak beban tersebut biasanya terdapat dalam berat 50 gram, 100 gram, 200 gram, 500 gram dan 1000 gram (1 kg). Nah tugas penimbang di sini melihat lengan timbangan apakah sudah seimbang atau belum, jika sudah maka dapat ditetapkan beratnya sama dengan total anak beban yang diletakkan tadi.

3. Timbangan Badan

timbangan berat badan

Timbangan ini sering dijumpai di pusat kesehatan seperti klinik, rumah sakit, puskesmas ataupun apotek. Namun kadang juga dimiliki oleh masyarakat awam untuk mengontrol berat badan mereka.

Seperti dengan namanya, timbangan ini digunakan untuk mengukur berat badan seseorang. Kita cukup berdiri pada timbangan tersebut dan jarum akan menunjukkan berat badan.

Secara umum bentuk timbangan ini adalah persegi dengan skala pada sisi atasnya yang dilengkapi dengan skala berat. Saat menaiki timbangan ini maka jarum akan bergerak dan menunjukkan berat badan.

timbangan berat dan tinggi badan

Untuk keperluan kesehatan, timbangan ini diletakkan dengan alat pengukur tinggi badan. Ketika berdiri untuk mengukur badan, maka tenaga kesehatan juga dapat mengukur tinggi badan. Terdapat pula timbangan badan yang didesain untuk menimbang berat bayi.

4. Timbangan Ohaus

Timbangan Ohaus lebih sering disebut dengan istilah neraca Ohaus, secara umum juga disebut neraca analitik. Diberi nama demikian, karena neraca ini dapat mengukur berat suatu objek dengan ketelitian 0,01 gram bahkan sampai 0,001 gram, tergantung dari brand timbangannya.

Timbangan dengan ketelitian tinggi ini banyak digunakan di lingkungan laboratorium ataupun farmasi, untuk mengukur zat ataupun obat dalam skala yang kecil. Hal ini karena kegiatan lab ataupun peracikan obat memerlukan keakuratan dalam menimbang bahan sebelum dilakukan penelitian/peracikan.

Neraca ini umumnya terdapat dalam 2 bentuk yaitu digital dan manual. Neraca Ohaus digital menampilkan hasil pengukuran pada layar digital.

neraca Ohaus digital

Sedangkan neraca ohaus manual dilihat dari angka yang ditunjukkan dan perlu dilakukan penjumlahan manual.

Neraca ohaus manual ini berupa neraca dengan 2 atau 3 lengan, yang masing-masing lengan mempunyai skala dan cincin penunjuk skala. Singkatnya neraca ohaus digital lebih mudah digunakan dibandingkan dengan jenis manual.

5. Timbangan Mikro Kuarsa

Sama halnya dengan timbangan Ohaus, timbangan mikro kuarsa juga digunakan dalam lingkungan laboratorium dan sains. Timbangan ini hanya memiliki batas pengukuran 1 gram, namun dengan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga dapat mengukur berat gas yang sangat sedikit.

Dengan ketelitian ini bahkan dapat menyatakan berat suatu objek dalam satuan nanogram dan mikrogram. Melihat kemampuannya dapat mengukur dengan skala kecil, maka harga dari timbangan ini juga mahal dan memang hanya digunakan untuk keperluan sains dan penelitian.

6. Timbangan Gantung

Sesuai dengan namanya, timbangan ini digunakan dengan cara menggantung objek yang akan ditimbang pada pengait yang telah terhubung dengan skala timbangan.

Prinsip kerja timbangan ini memakai pegas, jadi ketika pengait tertarik ke bawah karena berat objek, maka pegas akan melar dan dapat menunjukkan berat objek tersebut. Timbangan ini terdapat dalam bentuk digital dan manual, dimana bentuk digital lebih teliti dibandingkan dengan yang manual.

7. Timbangan Digital

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, timbangan digital menampilkan hasil pengukuran pada layar display. Secara sekilas bentuk timbangan ini serupa dengan neraca ohaus digital, hanya saja timbangan digital yang dimaksud disini dapat digunakan secara konvensional.

Artinya dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti menimbang sembako, benda-benda kerajinan ataupun keperluan lainnya. Namun karena lebih mahal, masyarakat kadang lebih memilih timbangan yang manual saja seperti timbangan duduk ataupun timbangan kodok.

Timbangan ini lebih sering ditemui pada usaha berskala menengah sampai atas, seperti pada coffee shop untuk menimbang bahan kopi sebelum diseduh. Pada toko laundry untuk menimbang baju ataupun toko kue untuk menimbang bahan pembuatan kue.

Meski dalam usaha tersebut tidak membutuhkan ketelitian pengukuran yang tinggi, namun kemudahan dalam penggunaan timbangan digital menjadi alasan untuk memilih timbangan ini.

8. Timbangan Hybrid

Disebut timbangan hydrid karena timbangan ini memadukan beberapa jenis timbangan menjadi 1 jenis timbangan. Timbangan hybrid merupakan perpaduan dari timbangan duduk (manual) dan timbangan digital.

Sekilas timbangan ini mirip dengan timbangan duduk skala 500 kg yang dilengkapi dengan roda, namun bahannya lebih kuat dan modern. Lalu hasil pengukuran ditampilkan secara digital yaitu melalui layar display.

9. Jembatan Timbang

Jembatan timbang secara harfiah adalah alat ukur berat, karena mengukur berat kendaraan yang melintas di atasnya. Jembatan ini dalam bahasa inggris disebut weighbridge.

Konsepnya yaitu ketika kendaraan melalui jembatan ini, maka akan mengukur berat kendaraan tersebut dengan komponen pengukuran dalam jembatan ini.

Jembatan ini banyak digunakan dalam industri besar, seperti industri kelapa sawit. Ketika mobil truk melintasi jembatan, maka bobot truk beserta isi yang ditampung akan terhitung, sehingga dapat diketahui umpan produksi yang masuk. Jembatan ini tidak sembarang ditemukan, pembangunannya pun sulit dan memerlukan biaya yang mahal.

Alat ukur berat atau timbangan yaitu alat untuk mengukur nilai berat suatu benda, sehingga kita bisa membandingkan berat suatu benda dengan benda lain.

Berbeda dengan alat ukur tidak baku, timbangan dapat memberikan informasi berat benda lebih tepat. Berikut ini adalah jenis timbangan beserta kegunaannya.

1. Timbangan Duduk

Timbangan duduk adalah salah satu alat untuk menimbang yang biasanya digunakan oleh para peternak, pedagang, jasa laundry, atau koki.

Banyak yang menggunakan timbangan jenis ini, karena kapasitasnya yang mencapai 500 kg, namun ada juga yang berkapasitas maksimal 50 kg.

Timbangan duduk berkapasitas 500 kg biasanya dilengkapi roda besi dan timbangan bandul geser kuningan. Ada berbagai model timbangan duduk yang bisa kita lihat melalui gambar alat ukur berat ini.

2. Neraca

Setiap benda memiliki massa, yaitu banyaknya zat yang terkandung di dalamnya. Massa benda dapat diukur menggunakan alat ukur massa yang disebut neraca.

Dengan menggunakan neraca, massa benda dapat diukur hingga tingkat ketelitian 0,01 g.

Ada beberapa jenis neraca yaitu neraca Ohaus, neraca digital, neraca analitis dua lengan, dan neraca lengan gantung.

Mengukur massa benda memerlukan jenis neraca yang sesuai agar hal pengukurannya tepat.

3. Timbangan Badan

Timbangan badan berfungsi sebagai alat ukur berat badan seseorang. Alat ukur berat satu ini biasanya ditempatkan pada puskesmas, rumah sakit, atau apotek.

Seiring berkembangnya teknologi, timbangan badan dilengkapi dengan alat ukur panjang untuk mengukur tinggi badan.

4. Timbangan Digital

Seiring berkembangnya teknologi munculah timbangan digital untuk mendapatkan nilai pengukuran yang lebih akurat.

Alat ukur berat ini memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan bagaimana pengunaannya.

Perkembangan teknologi menghasilkan timbangan digital yang dilengkapi alat ukur waktu, seperti timbangan digital untuk pembuatan minuman kopi di kafe.

5. Timbangan Kodok

Berdasarkan gambar alat ukur dan fungsinya, alat yang biasa digunakan di pasar ini memiliki kegunaan yang masih eksis sampai sekarang.

Dalam menggunakan timbangan kodok atau timbangan bebek ini juga dilengkapi dengan anak batu yang terdiri atas berbagai ukuran yaitu 50 gram (1/2 ons), 100 gram (1 ons), 200 gram (2 ons), 500 gram (1/2 kg), 1000 gram (1 kg). Timbangan kodok memiliki kapasitas muatan mencapai 10 kg.

6. Timbangan Gantung

Timbangan gantung atau Crane Scale digunakan untuk mengukur berat benda dengan cara digantung. Jadi, benda yang akan diukur beratnya digantungkan pada pengait yang ada pada timbangan gantung.

Ada dua jenis timbangan gantung yang ada di pasaran, yaitu digital dan manual. Tentu keduanya memiliki tingkat akurasi yang berbeda. Timbangan gantung digital memiliki akurasi lebih tinggi dibandingkan manual.

7. Timbangan Hybrid

Timbangan hybrid dapat disebut sebagai perpaduan antara timbangan digital dan mekanik. Hal itu karena cara kerjanya dengan memadukan kedua jenis timbangan itu.

Timbangan hybrid biasa diletakkan di posisi penimbangan yang tidak ada aliran listrik dan menggunakan display digital.

Baca Juga: Alat Ukur Panjang

Timbangan ini memiliki kelebihan dibandingkan jenis lainnya yaitu dapat digunakan untuk menimbang dengan kapasitas besar, sehingga juga dikatakan sangat heavy duty.

Banyak sektor industri yang menggunakan timbangan jenis ini karena kapasitasnya yang sangat besar.

Jeni-jenis timbangan yang dijelaskan di atas memiliki tingkat keakuratan yang berbeda-beda. Dari beberapa alat yang dijelaskan, timbangan digital memiliki tingkat akurasi paling tinggi.

Oleh karena itu, timbangan digital banyak digunakan untuk kegiatan penelitian, namun tidak menutup kemungkinan dapat digunakan untuk hal lain.

Demikianlah penjelasan tentang jenis-jenis alat ukur berat dan kegunaannya. Semoga artikel ini bermanfaat menambah wawasan anda.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA