Aktivitas magma yang tidak sempat mencapai permukaan bumi disebut

Intrusi magma terjadi dengan cara naiknya magma ke suatu tempat di dalam bumi dengan tekanan yang kecil. Dalam ilmu geologi, proses atau pergerakan ini dijelaskan sebagai sebuah batuan beku yang berubah wujud menjadi kristal. Kristal ini berasal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan bumi. Batuan yang membeku di bawah tanah sebelum mencapai permukaan bumi disebut dengan pluton. Istilah ini berasal dari nama Pluto, dewa romawi dunia bawah tanah. Batuan tersebut juga biasa disebut dengan batuan beku plutonik atau batuan beku intrusif. Adapun batuan yang mengelilingi pluton yaitu batuan yang disebut country rock. Sebagian besar magma berada pada kerak bumi dan mantel bumi. Lapisan mantel bumi biasanya berbentuk padat. Karena tekanan panas bumi yang kecil, maka magma hanya akan masuk ke celah-celah lapisan bumi. Pergerakan magma paling jauh tidak akan sampai keluar pada permukaan bumi. Meskipun tidak dapat keluar dari permukaan bumi, tetapi magma bisa mengubah bagian dalam bumi. Selain itu, bisa pula membentuk batuan beku yang biasa disebut dengan batuan beku dalam. Magma yang memasuki celah-celah batuan akan menjadi dingin sehingga tidak sempat keluar ke permukaan. Pergerakan magma yang tidak sampai ke permukaan ini menimbulkan perubahan topografi. Selain itu, terbentuk pula bentang alam di permukaan bumi. Setiap wilayah dengan geografis tertentu memiliki celah intrusi magma yang berbeda-beda. Adapun beberapa macam topografi yang ditimbulkan dari pergerakan magma ini, diantaranya adalah:

1. Batolit

Batolit yaitu batuan beku atau intrusi magma yang terbentuk di sekitar dapur magma. Hal ini diakibatkan oleh penurunan suhu yang sangat lambat atau pendinginan. Setiap gunung berapi memiliki dapur magma dan kondisi lempengan yang berbeda-beda. Dapur dan lempengan di dalam gunung merupakan unsur-unsur yang mengakibatkan peningkatan aktivitas gunung berapi. Batolit sangat mempengaruhi tinggi atau rendahnya tekanan yang ada di dalam gunung berapi. Ukuran atau volume  juga memiliki pengaruh dengan besar atau kecilnya letusan gunung berapi.

2. Lakolit

Lakolit adalah magma yang menimbulkan pergerakan dengan cara menyusup diantara batuan. Hal ini menyebabkan lapisan batuan yang berada diatasnya menjadi terangkat sehingga menyerupai lensa cembung tetapi permukaan atasnya tetap rata. Lakolit merupakan intrusi magma yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya. Ketebalannya mencapai ribuan meter tergantung dengan wilayahnya. Adapun perbandingan diameter dan ketebalan dari lakolit ini selalu kurang dari 10. Jika perbandingannya lebih besar, maka lakolit akan termasuk dalam golongan pergerakan magma jenis lain. Salah satu contoh lakolit adalah Pegunungan Henry, di negara bagian Uttah.

3. Sill

Sill merupakan intrusi magma berbentuk lapisan berukuran tipis dan memasuki celah-celah lapisan di dalam bumi. Sill terletak paralel dengan lapisan batuan lain yang menyertainya. Sill biasanya ditemukan dalam keadaan horizontal, meskipun kadang juga ditemukan dalam keadaan vertikal. Sill yang tersusun dari hampir semua bebatuan ini memiliki ketebalan hingga ratusan kaki. Bahkan sill memiliki luas permukaan sampai ratusan mil. Bagian yang menarik dari sill adalah memiliki karakteristik kristalisasi oleh magma. Ada beberapa jenis sill berdasarkan jumlah intrusi magma yang terjadi dan jenis batuan yang terkandung di dalamnya. Jenis-jenis sill tersebut antara lain adalah simple sill, multiple sill, dan composite sill. Simple sill merupakan sill yang dihasilkan dari 1 proses pergerakan magma yang bertekanan kecil. Multiple sill adalah sill yang dihasilkan dari 2 atau lebih pergerakan magma yang bertekanan kecil. Kemudian composite sill yaitu sill yang didalamnya terkandung lebih dari 1 batuan yang berada diantara lapisan batuan lain. Satu batuan yang berada diantara lapisan batuan lain tersebut telah melewati 1 episode pergerakan magma.

4. Diaterma

Diaterma adalah pipa yang menjadi tempat keluarnya magma saat meletus dan berbentuk silinder. Pipa ini terbuat dari batuan yang bolong yang diakibatkan oleh magma yang melewati dan menembusnya. Pipa tersebut terjadi karena pergerakan magma yang menghasilkan ledakan bergas. Diaterma bisa menghasilkan mineral yang bernilai ekonomis yang berasal dari perut bumi. Contoh diaterma yaitu yang membentuk medan bijih gaalena sullivan (timah – seng - perak) di salah satu wilayah di Kanada. Selain itu, pernah juga terdapat diaterma blackfoot dan diaterma cross di Kanada.

5. Intrusi korok

Intrusi korok biasa disebut dengan gang. Intrusi korok merupakan batuan dari hasil aktivitas magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer. Potongan lapisan-lapisan ini berbentuk pipih atau lempeng.

6. Apolisa

Apolisa adalah cabang yang terbentuk akibat magma yang melewatinya dan membentuk saluran yang baru. Intrusi magma ini biasa juga disebut dengan cabang dari intrusi korok atau urat-urat magma.

Itulah beberapa penjelasan terkait intrusi magma. Semoga ulasan ini bisa menambah wawasan Anda.

TUGAS RUTINBENTUK LAHAN VULKANIKDiajukan Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahNama: Rony Caprio SitinjakDosen Pengampu: Dr.Dwi Wahyuni Nurwihastuti,S.Si., M.Sc.Kelas: B - 2020Nim: 3203131033Mata kuliah: GEOMORFOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFIFAKULTAS ILMU SOSIALUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2020TUGAS RUTINMK. GEOMORFOLOGIJURUSAN PEND. GEOGRAFIFIS-UNIMED

Gunung api terbentuk oleh proses intrusi dan ekstrusi magma dari lapisan dalam kulit Bumi. Setelah sampai di permukaan Bumi, magma pijar yang keluar kemudian membeku dan membentuk timbunan. Magma keluar melalui proses letusan atau erupsi gunung api. Apabila erupsi sering terjadi, magma akan membentuk lapis lapis timbunan yang membuat gunung api bertambah semakin tinggi. Ada dua aktivitas magma yakni intrusi magma dan ekstrusi magma, berikut di bawah ini penjelasannya.

1. Pengertian Intrusi Magma

Intrusi magma merupakan sebuah proses penerobosan magma melalui kulit bumi namun tidak sampai pada permukaan bumi. Proses intrusi magma ini juga kerap disebut dengan istilah lainnya yaitu plutonisme. Proses intrusi magma ini tidak sampai pada permukaan bumi namun menghasilkan batuan beku yang termasuk ke dalam golongan batuan beku intrusive.

Intrusi magma terjadi apabila magma dari dalam Bumi dapat mengalir menyusup di antara lapisan batuan tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Setelah membeku, penyusupan magma ini membentuk kenampakan sebagai berikut.

a. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma.

b. Lakolit adalah batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa cembung.

c. Sills adalah sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfer berbentuk tipis dan lebar.

d. Diatrema adalah batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer.

2. Pengertian Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma merupakan sebuah penerobosan magma dari dalam perut bumi melalui kerak bumi dan mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan proses lanjutan dari adanya intrusi magma yang tidak sempat mencapai permukaan bumi. Dalam proses ekstrusi magma ini terjadi pengeluaran berbagai material dari dalam perut bumi seperti batu, gas, lahar, lava, belerang, nitrogen, gas asam arang dan gas uap air.

Ekstrusi magma terjadi apabila magma keluar ke permukaan Bumi akibat tekanan dari dalam Bumi. Aktivitas ini bisa menimbulkan letusan (erupsi) pada gunung api. Dilihat dari bentuk lubang keluarnya magma, terdapat tiga macam erupsi sebagai berikut.

a. Erupsi Linier atau Erupsi Melalui Retakan

Magma dari dapur magma mengalir menyusup keluar melalui retakan memanjang pada kulit Bumi. Akibat erupsi ini terbentuk deretan gunung api.

b. Erupsi Areal

Magma yang keluar dan meleleh pada permukaan Bumi dapat terjadi karena letak dapur magma yang sangat dekat dengan permukaan Bumi. Akibat erupsi ini terbentuk kawah gunung api yang sangat luas.

c. Erupsi Sentral

Erupsi sentral atau biasa kita kenal sebagai letusan gunung api terjadi karena keluarnya magma melalui sebuah lubang di permukaan Bumi hingga terbentuk gunung yang letaknya terpisah dengan gunung-gunung lainnya. Proses erupsi sentral dapat membentuk tiga macam bentuk gunung api, yaitu:

  • Gunung Api Perisai (Tameng): Gunung api ini terbentuk karena sifat magma yang keluar sangat encer dengan tekanan yang rendah, hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbentuk menjadi sangat landai. Di Indonesia hampir tidak ada gunung yang berbentuk perisai, sehingga magma mudah mengalir ke segala arah. Sebagian besar gunung ini ada di Hawaii.

  • Gunung Api Maar: Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis letusan yang terjadi adalah jenis eksplosif sehingga membentuk lubang besar pada bagian puncak (kawah). Letusan gunung api seperti ini terjadi karena ukuran dapur magma kecil dan letaknya dangkal, sehingga letusan hanya terjadi satu kali kemudian mati. Contoh Danau Klakah di Lamongan dan Danau Eifel di Prancis.

  • Gunung Api Strato: Gunung api ini terbentuk akibat terjadinya erupsi eksplosif dan erupsi efusif berselang- seling. Sebagian besar gunung api di alam ini merupakan gunung api strato. Contoh: Gunung api Merapi, Merbabu, Semeru, dan Kelud di Indonesia, Gunung Fuji di Jepang, Gunung Vesuvius di Italia, serta Gunung Santo Helens dan Rainier di Amerika Serikat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA