Akibat kabut asap tubuh kita terdampak sebagai berikut kecuali

Jelaskan Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan Organ Pernapasan – Kebakaran hutan, seperti beberapa kasus yang terjadi di pulau Sumatera dan Kalimantan dapat menimbulkan masalah kabut asap di sekitar kawasan tersebut. Kabut asap sendiri bisa memengaruhi kualitas udara dan kesehatan lingkungan di wilayah yang terdampak. Tak hanya kebakaran hutan, beberapa kota besar yang terdapat banyak pabrik dan industri manufaktur juga mengalami hal ini.

Sedikit penjelasan tentang kabut, kabut asap adalah polusi udara yang dihasilkan dari campuran beberapa gas dan partikel yang bereaksi akibat adanya sinar matahari. Beberapa campuran gas tersebut, di antaranya yaitu sebagai berikut.

  • Karbon dioksida (CO2).
  • Karbon monoksida (CO).
  • Sulfur dioksida (SO2).
  • Nitrogen dioksida (NO2).
  • Senyawa organik yang mudah menguap (VOC).
  • Ozon.

Lalu, partikel seperti apa yang terkandung dalam kabut asap itu. Beberapa partikel di dalam kabut asap antara lain, asap, debu, pasir, dan serbuk sari. Berbagai jenis gas dan partikel yang bereaksi tentu sangat berbahaya dan mengganggu kesehatan, khususnya risiko kesehatan yang berkaitan dengan pernapasan.

Lantas, Apa Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan Organ Pernapasan?

Jelaskan bahaya kabut asap bagi kesehatan organ pernapasan, ini 5 bahaya dan dampaknya yang perlu kamu ketahui.

1. Iritasi batuk dan gangguan tenggorokan

Salah satu dampak kabut asap terhadap kesehatan dan pernapasan antara lain terjadinya iritasi dan batuk di tenggorokan. Ketika kamu terpapar dengan kabut asap dalam intensitas yang cukup sering, maka sistem pernapasan kamu dapat rusak dan terganggu. Efek itu bisa menyebabkan iritasi dan batuk secara terus menerus. Gangguan ini biasanya terjadi selama beberapa jam setelah kamu menghirup atau terpapar kabut asap.

2. Mata memerah

Dampak kabut asap selanjutnya yaitu merusak kesehatan mata dapat membuat iritasi. Gangguan ini terjadi jika salah satu partikel atau zat, seperti debu, asap, dan lainnya terkena mata. Jika mata mengalami iritasi, bilas segera menggunakan air yang mengalir.

3. Sulit bernapas

Dampak kabut asap selanjutnya, yaitu munculnya gangguan pernapasan seperti gangguan sulit bernapas. Saat kondisi ini muncul, sebaiknya kamu menghindari melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti olahraga.

Tubuh membutuhkan energi yang besar saat melakukan kegiatan tersebut, sehingga kebutuhan oksigen juga meningkat. Kemunculan kabut asap sendiri justru bisa membuat kamu sulit bernapas. Akibatnya, kebutuhan oksigen yang meningkat justru tak bisa disuplai dengan baik oleh tubuh. Tubuh pun akan terasa sangat lemas.

4. Membuat kondisi penderita asma memburuk

Untuk kamu penderita asma, tentu harus menghindari lokasi atau daerah yang terdampak masalah ini. Karena, kabut asap bisa memperburuk kondisi penyakit tersebut. Gas ozon yang ada didalamnya, bisa memunculkan iritasi saluran pernapasan dan paru-paru.

Efeknya, gangguan asma akan lebih sering muncul dan kondisi ini bisa terus memburuk. Tidak hanya itu, partikel berbahaya dari asap juga berisiko menyebabkan penurunan fungsi dan kerja paru-paru.

5. Meningkatkan risiko penyakit paru-paru

Dampak kabut asap lainnya terhadap kesehatan pernapasan, yaitu berdampak pada kesehatan paru-paru. Pada awalnya, banyak orang mungkin tidak menyadarinya penyakit ini. Namun, jika dibiarkan terus menerus, tidak menutup kemungkinan paru-paru kamu bisa mengalami emfisema. Kondisi ini terjadi kerana kantong udara dalam paru-paru terganggu akibat udara kotor yang terhirup, sehingga penderita akan terasa sesak dan sulit bernapas.

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai bahaya kabut asap bagi kesehatan organ pernapasan. Meskipun terlihat seperti kabut atau asap biasa saja, namun kandungan gas dan partikel di dalamnya cukup berbahaya bagi kesehatan dan organ pernapasan kamu.

Tim | CNN Indonesia

Minggu, 22 Sep 2019 08:51 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat di wilayah Riau dan Kalimantan kini masih bergelut dengan wabah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kabut asap yang kian pekat berpengaruh cukup besar bagi kehidupan masyarakat yang terdampak, terutama dalam hal kesehatan.Pada September 2019, penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Batam, Kepulauan Riau, meningkat 100 persen. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan Agustus 2019. Kejadian ini juga dialami oleh masyarakat yang tempat tinggalnya juga terpapar oleh kabut asap.Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari bahaya kesehatan akibat paparan kabut asap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


1. Batasi aktivitas di luar ruanganHindari atau kurangi aktivitas di luar ruangan untuk mengurangi risiko paparan asap. Ini sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki gangguan pernapasan atau penyakit jantung. Meski demikian, orang sehat sekalipun juga dapat terkena dampaknya.Mengingat kepekatan kabut asap bisa berbeda setiap harinya dan dengan cepat menyebar, baiknya lakukan pengecekan kualitas udara secara berkala melalui aplikasi atau laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan begitu langkah perlindungan seperti menyediakan masker yang tepat bisa dilakukan.

2. Gunakan masker

"Saat kualitas udara enggak bagus, memang tidak disarankan berkegiatan luar ruangan tapi kalau terpaksa ya pakai alat pelindung diri [yakni] masker yang bisa filtrasi polutan," kata Agus Dwi Susanto, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI beberapa waktu lalu.Agus menekankan penggunaan respirator yang lebih efektif menyaring hingga 95 persen polutan. Respirator yang umum ditemui yakni jenis N95. Masker biasa termasuk masker hijau juga bisa digunakan, hanya saja efektivitasnya jauh di bawah respirator.

3. Perbanyak asupan air putih

Asupan air yang cukup berperan penting dalam menunjang kinerja organ tubuh. Tak hanya menghilangkan rasa haus, air putih juga membantu mengatasi dehidrasi, mengalirkan nutrisi penting hingga membantu melembapkan kulit.Saat ada paparan asap, tubuh secara tidak langsung terpapar racun, kotoran juga polutan lain. Air putih membantu mekanisme pembuangan kotoran dan racun yang masuk ke tubuh.

4. Jaga ruangan selalu tertutup

Penting untuk memastikan ruangan yang ditempati seperti rumah, sekolah atau gedung kantor dalam kondisi tertutup. Andalkan pendingin ruangan (AC) agar udara tetap tersaring dan sejuk.Jika tidak ada AC, Anda bisa memasang kain basah pada sela-sela ventilasi, seperti sela pintu dan jendela. Kain basah atau tirai basah akan menangkal partikulat debu yang masuk ruangan, namun tak membuat sirkulasi udara terhambat.

5. Lindungi air minum dan makanan

Paparan asap yang masuk ke ruangan bisa mengotori penampungan air minum dan makanan. Selalu tutup wadah makanan dan minuman. Pastikan galon ditutup dengan kain, terutama pada bagian keran.Kabut asap mengandung partikel berbahaya yang dapat menempel pada minuman dan makanan. Bila tertelan, ditakutkan akan memicu peradangan pada sistem pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, bahkan lambung.

6. Menerapkan PHBS

Saat ruangan sudah aman dari paparan asap, bukan berarti upaya berhenti sampai di sini. Tetap jaga diri dengan menerapkan perilaku hidup sehat bersih (PHBS) dengan konsumsi makan makanan bergizi dan istirahat cukup. Keduanya akan membantu meningkatkan sistem imun sehingga badan tidak mudah tumbang karena asap. Selain itu kurangi kebiasaan buruk seperti merokok atau minum minuman beralkohol.

7. Cuci bahan makanan

Pastikan untuk mencuci bersih semua yang akan Anda konsumsi atau olah, terutama buah dan sayur yang akan dikonsumsi langsung. Ini pun berlaku untuk sayuran atau bahan lain yang akan dimasak. Cuci dengan seksama atau jika perlu menggunakan sabun pencuci bahan makanan.
8. Konsultasi dengan dokter
Bagi orang yang rentan dengan paparan kabut asap, seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, terutama mereka yang sudah memiliki gangguan pernapasan dan penyakit jantung, wajib berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi bertujuan agar kabut asap tak memunculkan risiko kesehatan yang parah, termasuk kemungkinan penyediaan oksigen serta obat-obatan. (els/ayk)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Buku Tematik Tema 2 Kelas 5 SD - Inilah soal dan kunci jawaban Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 1 tema 2 kelas 5 SD halaman 91, 92, 93, 94, 95, dan 96.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah soal dan kunci jawaban Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 1 tema 2 kelas 5 SD halaman 91, 92, 93, 94, 95, dan 96.

Buku Tematik Tema 2 untuk kelas 5 SD Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 ini berjudul Udara Bersih bagi Kesehatan.

Subtema 3 dalam Buku Tematik Tema 1 Kelas 5 SD adalah Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia.

Dalam artikel ini, berisi kunci jawaban soal Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 91, 92, 93, 94, 95, dan 96.

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 2 Kelas 5 SD Halaman 85 86 87 88 89 90 Buku Tematik Pembelajaran 6 Subtema 2

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Subtema 2 Halaman 66, 67, 68, dan 72

Kunci jawaban ini merupakan pedoman orang tua atau wali dalam mengoreksi hasil belajar anak.

Simak kunci jawaban Buku Tematik, Subtema 3 Pembelajaran 1 Tema 2 Kelas 5 SD halaman 91, 92, 93, 94, 95, dan 96:

Kunci Jawaban Halaman 91 - 96

Suatu hari menjelang sore, langit tampak gelap. Mendung gelap menggantung di langit. Tiba-tiba secercah kilat menyambar dan terdengar suara petir menggelegar. Kemudian hujan turun dan air tercurah deras dari langit. Angin pun berembus sehingga suhu udara menjadi terasa dingin.

Jika kamu berada dalam suasana seperti itu, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan tinggal di dalam rumah, memakai baju tebal, dan minum teh hangat? Atau sebaliknya, apakah kamu lebih suka keluar dan bermain hujan-hujanan?

Kita tentu selalu menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan organ pernapasan. Namun, seringkali faktor lingkungan sangat besar memengaruhi kesehatan kita. Seperti yang terjadi pada tahun 2015, bencana kabut asap melanda sebagian wilayah Indonesia, terutama di Sumatra dan Kalimantan. Bacaan berikut menyajikan bahaya kabut asap bagi kesehatan manusia.

Kabut Asap Kebakaran Mengganggu Pernapasan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA